FREE SMS

my fav

Friday, May 8, 2009

Langsing dengan Vitamin B Kompleks?

Langsing dan Kecepatan Metabolisme

Memang sering dijumpai pada kehidupan sehari-hari, ada sebagian orang yang dapat melahap apa saja tanpa khawatir dengan peningkatan berat badan.sedangkan pada sebagian ada yang berusaha membatasi porsi makan, namun sulit menurunkan berat badan. Salah satu hal yang berpengaruh penting terhadap sulitnya proses penurunan berat badan tersebut adalah adanya perbedaan kecepatan metabolisme tubuh dari masing-masing individu. Hal ini cukup beralasan karena semakin cepat tubuh melakukan metabolisme maka akan semakin cepat pula proses pembentukan energi dari makanan. Dengan begitu akan lebih banyak kalori yang dibakar menjadi energi sehingga kalori yang akan disimpan dan diubah menjadi cadangan lemak semakin sedikit jumlahnya. Orang dengan kemampuan metabolisme lebih cepat cenderung memiliki bentuk tubuh tetap ideal. Sebaliknya seseorang dengan laju metabolisme yang lebih lambat, cenderung lebih sulit membakar kalori dalam tubuh, sehingga penurunan berat badan juga akan lebih lambat.

Metabolisme Tubuh

Proses metabolisme tubuh, terjadi setiap saat. Sebelumnya untuk menyamakan persepsi, kita perlu membedakan dua istilah yaitu metabolisme dan metabolisme basal. Metabolisme menunjukkan jumlah kalori yang dibakar setiap menit oleh tubuh, sedangkan metabolisme basal menunjukkan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kegiatan fisik dasar seperti pernafasan, peredaran darah, pengaturan suhu tubuh dan sebagainya. Tanpa disadari proses metabolisme pembakaran kalori dalam tubuh terjadi selama 24 jam sehari atau setiap detik dari kehidupan anda, baik pada saat anda beraktivitas maupun istirahat. Besarnya jumlah kalori yang dibakar untuk melaksanakan kegiatan fisik dasar setiap orang sangat bervariasi. Semakin sedikit kalori yang dibutuhkan seseorang untuk beraktivitas, semakin lambat pula metabolisme tubuhnya. Seseorang dengan metabolisme tubuh lambat cenderung mudah menjadi gemuk karena pembakaran kalori yang relatif lebih sedikit.

Faktor Yang berpengaruh pada Kecepatan Metabolisme Tubuh

Kecepatan metabolisme antara lain dipengaruhi oleh usia. Dengan semakin meningkatnya usia, kecepatan metabolisme tubuhnya cenderung semakin lambat. Selain itu kecepatan metabolisme tubuh dipengaruhi oleh jenis kelamin. Kecepatan metabolisme wanita cenderung lebih lambat dibanding pria, sehingga wanita umumnya lebih sering bermasalah dengan kelebihan berat badan. Begitu pula jika sedang sakit, proses metabolisme tubuh akan berjalan lebih cepat dalam rangka proses penyembuhan. Itulah sebabnya pasien yang dirawat inap umumnya lebih mudah menjadi kurus.
Selain kedua faktor di atas, ada dua faktor lainnya yang berperan besar dalam peningkatan laju metabolisme tubuh, yaitu olahraga dan asupan vitamin B kompleks yang cukup.

Olahraga dan Kecepatan Metabolisme

Olahraga amerupakan cara termudah untuk meningkatkan laju metabolisme. Riset membuktikan bahwa olahraga dapat meningkatkan metabolisme tubuh antara 20-30% bahkan lebih dari 50%. Untuk mendapatkan efek optimum, sebaiknya olahraga dilakukan setiap hari seprti misalnya bersepeda, berjalan, dan berlari. Keuntungan lain dari olahraga adalah aktivitas tubuh dalam membakar kalori tidak berhenti setelah selesai berolahraga, melainkan tetap tinggi selama beberapa waktu. Latihan beban juga direkomendasikan untuk mempercepat metabolisme, karena dapat meningkatkan metabolisme basal. Semakin meningkat massa otot, maka akan semakin meningkat pula kecepatan metabolisme tubuh.

Vitamin dan Metabolisme Tubuh

Vitamin berasal dari kata latin"vita" yang berarti hidup. Vitamin sangat penting dalam kehidupan manusia.Zat gizi ini berkontribusi pada kesehatan manusia dengan mengatur metabolisme dan membantu proses biokimia yang melepas energi dari makanan yang dicerna(metabolisme). Sama halnya dengan mineral, vitamin, termasuk dalam kategori zat gizi mikro, karena hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah relatif sedikit dibandingkan zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, lemak dan aor. Walaupun zat gizi yang tidak dapat diproduksi dalam tubuh sehingga tetap dibutuhkan asupan dri pola makan sehari hari ini, sangat berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Vitamin dapat dibedakan atas vitamin larut air dan larut lemak. Keduanya sudah pasti mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda. Vitamin larut air, yang di dalamnya termasuk vitamin C dan vitamin B kompleks memerlukan asupan dari pola makan sehari-hari karena tidak disimpan dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin larut air, vitamin larut lemak seperti A, D, E dan K dapat disimpan dalam waktu relatif lama dalam hati dan jaringan lemak tubuh, sehingga relatif terdapat cadangan dalam tubuh jika tubuh kekurangan vitamin laruit lemak ini.

Vitamin B Kompleks dan Kecepatan Metabolisme Tubuh

Berawal daro ditemukannya suatu bahan anti beri-beri yang diberi nama vitamin B, manusia mulai mengenal fungsi fisiologis dari vitamin B Kompleks. Saat ditemukan vitamin B hanya diperkirakan terdiri dari satu unsur saja, namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli nerhasil membuktikan bahwa sebenarnya vitamin B terdiri dari beberapa unsur, yang secara kolektif disebut vitamin B kompleks. vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1 (thiamin), vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin/nikotinamid), vitamin B6 dan vitamin B12. Masing-masing jenis vitamin B kompleks ini memiliki struktur kimia dan fungsi spesifik yang berbeda, namun tetap memiliki kesamaan dalam hal sifat yang larut air dan peran pentingnya dalam proses metabolisme. Vitamin B kompleks dalam hal ini merupakan bagian dari enzim (coenzim) untuk proses metabolisme karbohidrat, lemak dan protein tubuh.
Vitamin B kompleks bekerja sebagai tim mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B1 penting untuk metabolisme makanan yang banyak mengandung karbohidrat sedangkan vitamin B2, B3 dan B6 berperan dalam proses metabolisme energi dari makanan yang mengandung protein dan lemak.



0 comments:


Image and video hosting by TinyPic Image and video hosting by TinyPic