Indonesia pasar keempat untuk ekspor pertanian Australia, setelah Jepang, Cina, dan AS.
Senin, 18 April 2011, 01:00 WIB
Renne R.A Kawilarang
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia : Pembangunan Rusun (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Menteri Perdagangan Australia, Craig Emerson, optimistis Indonesia akan masuk dalam jajaran sepuluh besar ekonomi global. Maka, Australia memanfaatkan potensi Indonesia itu dengan segera meningkatkan kerjasama ekonomi bilateral.
“Ekonomi Indonesia, dengan penduduk 234 juta jiwa, berkembang pesat dan bisa mencapai posisi sepuluh besar dunia pada 2025,” ujar Emerson dalam pernyataannya kepada VIVAnews, Minggu 17 April 2011. “Sebagai dua ekonomi terbesar di Asia tenggara, Australia dan Indonesia mempunyai kesempatan besar untuk memperkukuh dan memperluas hubungan ekonomi kita,” lanjut Emerson.
Maka, menurut juru bicara Kedutaan Besar Australia, Ray Marcelo, Emerson akan mengunjungi Jakarta pada 19-20 April mendatang. Dia akan berbicara dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Mari Pangestu dalam rangka persiapan kedua negara untuk melakukan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA).
Dalam kunjungan ke Jakarta November tahun lalu, menurut Emerson, Perdana Menteri Julia Gillard dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepakat untuk meluncurkan proses CEPA pada November tahun lalu.
Selain perundingan CEPA, kedua Menteri akan membahas ratifikasi Indonesia tentang Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru (AANZFTA) dan Putaran Doha perundingan perdagangan multilateral.
Kedua menteri juga akan membahas finalisasi proyek percobaan yang dirancang untuk membantu Indonesia meningkatkan kinerja pembiakan sapi. Emerson mengingatkan, Indonesia adalah pasar terbesar keempat untuk ekspor pertanian Australia, setelah Jepang, Cina dan AS. Pada 2009-10, nilai perdagangan antara Australia dan Indonesia mencapai A$11,8 milyar.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment