Aneh kedengarannya, tetapi jika ingin menurunkan berat badan,harus makan lebih sering bukan lebih jarang.Para ahli kedokteran melaporkan orang yang makan lebih sering dengan porsi lebih kecil dalam bahasa inggris dikenal istilah nibbling lebih mudah dalam menurunkan berat badan dibanding gorging jarang makan namun dalam porsi lebih besar
Penelitian dari canada
Hal ini pertama kali ditemukan oleh David Jenkins,MD,Phd dari University of Toronto.Dalam penelitian yang dipublikasikan tahun 1989 dilaporkan bahwa orang yang makan lebih sering cenderung mengalami penurunan berat badan.meskipun para ahli tak mempunyai penjelasan 100% pasti tentang fenomena ini.diduga mekanismenya adalah sebagai berikut:
saat kita menunda makan dalam jangka waktu lama, tubuh kita mempersiapkan diri untuk keadaan paceklik/kelaparan,sehingga metabolisme tubuh lebih lambat,tubuh membentuk lemak untuk cadangan energi dan mengirim sinyal lapar ke otak.oleh karena itu pada waktu makan berikutnya kita cenderung makan lebih banyak dan berlebihan.Sebaliknya kita makan lebih sering, misalnya 5 kali sehari atau lebih, tubuh kita terdorong untuk membakar makanan menjadi energi daripada menyimpannya pada paha dan pinggul. Sebuah studi juga melaporkan bahwa pola makan yang sering tetapi dalam porsi kecil juga cenderung menyebabkan kapasitas lambung kita mengecil, sehingga kita lebih cepat merasa kenyang.
Penjelasan lain yang berhubungan dengan kadar insulin dalam darah.Pola makan nibbling juga menyebabkan kadar gula darah merendah. Insulin selain mengontrol kadar gula darah, berperan juga mengatur metabolisme lemak. produksi insulin yang berlebih menyebabkan tubuh kita cenderung mengubah kalori menjadi lemak tubuh. Karena orang yang frekuensi makanannya lebih sering memiliki kadar insulin lebih rendah, akibatnya jumlah lemak tubuh juga berkurang.
Awali Hari dengan Sarapan
Pepatah mengatakan bahwa "breakfast is the most important meal of the day". Sarapan tidak hanya penting untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas tetapi juga dari hasil penelitian, orang yang biasa sarapan cenderung lebih mudah menurunkan berat badan daripada orang yang melewatkan sarapan.
Penelitian dari canada
Hal ini pertama kali ditemukan oleh David Jenkins,MD,Phd dari University of Toronto.Dalam penelitian yang dipublikasikan tahun 1989 dilaporkan bahwa orang yang makan lebih sering cenderung mengalami penurunan berat badan.meskipun para ahli tak mempunyai penjelasan 100% pasti tentang fenomena ini.diduga mekanismenya adalah sebagai berikut:
saat kita menunda makan dalam jangka waktu lama, tubuh kita mempersiapkan diri untuk keadaan paceklik/kelaparan,sehingga metabolisme tubuh lebih lambat,tubuh membentuk lemak untuk cadangan energi dan mengirim sinyal lapar ke otak.oleh karena itu pada waktu makan berikutnya kita cenderung makan lebih banyak dan berlebihan.Sebaliknya kita makan lebih sering, misalnya 5 kali sehari atau lebih, tubuh kita terdorong untuk membakar makanan menjadi energi daripada menyimpannya pada paha dan pinggul. Sebuah studi juga melaporkan bahwa pola makan yang sering tetapi dalam porsi kecil juga cenderung menyebabkan kapasitas lambung kita mengecil, sehingga kita lebih cepat merasa kenyang.
Penjelasan lain yang berhubungan dengan kadar insulin dalam darah.Pola makan nibbling juga menyebabkan kadar gula darah merendah. Insulin selain mengontrol kadar gula darah, berperan juga mengatur metabolisme lemak. produksi insulin yang berlebih menyebabkan tubuh kita cenderung mengubah kalori menjadi lemak tubuh. Karena orang yang frekuensi makanannya lebih sering memiliki kadar insulin lebih rendah, akibatnya jumlah lemak tubuh juga berkurang.
Awali Hari dengan Sarapan
Pepatah mengatakan bahwa "breakfast is the most important meal of the day". Sarapan tidak hanya penting untuk mendapatkan energi dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas tetapi juga dari hasil penelitian, orang yang biasa sarapan cenderung lebih mudah menurunkan berat badan daripada orang yang melewatkan sarapan.
0 comments:
Post a Comment